Wisata Sanghyang Heleut

Wisata Sanghyang Heleut – Kali ini saya akan memberikan informasi tentang artikel tempat Wisata Bandung Barat yang tidak kalah seruya untuk dikunjungi. Sebelumnya saya sudah memberikan informasi tentang wisata sanghyang tikoro yang termasuk juga wisata bandung barat. Semoga Artikel tentang Sanghyang Heuleut ini akan membantu para wisatawan yang sedang mencari tempat wisata baru di Bandung barat.

Sekarang saya akan jelaskan tempat Wisata Sanghyang Heleut yang berada di Bandung Barat. Wisata Sanghyang Heuleut ini merupakan tempat wisata yang menyediakan wisata Danau dan Goa sebagai tujuan wisatanya.

Sanghyang heleut sangat populer di Instagram akhir akhir ini, Terutama bagi wisatawan bandung yang sedang mencari tempat wisata murah. Keasrian alamnya sangatlah indah. Airnya hijau dan lingkungan bebatuannya sangatlah indah, khusunya bagi yang hobi foto.

Sanghyang Heuleut tak dapat dipisahkan dari situs gua purba, gua pawon dan waduk saguling serta sanghyang tikoro. Hal ini disebabkan karena letaknya tidak jauh dari tempat wisata tersebut. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi wisatawan yang dapat mengunjungi beberapa tempat wisata sekaligus dalam satu kunjungan.

Tidak hanya itu tempat mandinya bidadari ini memang memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Mata pengunjung pasti akan dimanjakan oleh keindahan pemandangannya. Wisatawan tidak perlu ragu akan keindahan tempat ini. Danau yang indah ini memiliki keindahan di bagian atasnya yang dialiri gemericik air dari Sungai Citarum purba. Hal ini sangat mempesona dan memanjakan mata wisatawan. Selain itu, pemandangan bebatuan dan pepohonan di sekelilingnya sangatlah asri dan sejuk dan menambah suasanya tersembunyi dan keindahannya.

Mitos Sanghyang Heuleut

Sanghyang Heuleut memiliki makna “selang antara dua waktu”. Maksudnya dua waktu itu adalah antara waktu dunia manusia dan waktu dunia bidadari yang mandi di sana dahulu kala. Bahkan, menurut mitosnya Nawang Wulan si bidadari dan Dayang Sumbi ibunda dari Sangkuriang yang terkenal cantiknya tersebut mandinya di sini. Wow.. Pastinya jadi mau kesini, apalagi ada banyak bidadari yang mandi disini.

Sanghyang heuleut ini memiliki sejarah dari letak geografisnya. Sanghyang Heuleut ini sebenarnya merupakan danau purba kala yang keindahannya tersusun dari bebatuan besar hasil letusan gunung api purba bernama gunung Sunda yang meletus di masa lalu. Sampai saat ini pun struktur nya Menciptakan keindahan yang sangat luar biasa untuk dinikmati oleh para pengunjung.

Lokasi Wisata Sanghyang Heuleut

Lokasi nya tidak jauh dari sanghyang tikoro dan waduk saguling. Untuk perjalanannya tak terlalu jauh. Patokannya jika sudah menemukan gapura menuju waduk saguling , maka jarak lokasi sudah tidak terlalu jauh. Sesampainya dilokasi kita wajib berhati-hati karena jalurnya melalui jalur bebatuan dan pepohonan.
Kita harus berjalan kaki cukup jauh untuk mencapai sanghyang heuleut. Untuk tiket masuk tidak dikenakan kepada pengunjung. Namun anda sangat diwajibkan untuk menjaga lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah dan merusak pohon.

Ayo kita jaga tempat wisata lokal di Indonesia, khususnya di bandung agar terawat, alami dan bersih. Sehingga banyak pengunjung yang akan datang.

Selamat berlibur….

Wisata Sanghyang Tikoro

Dalam artikel Wisata Bandung Barat sebelumnya, sudah banyak sekali tempat wisata di Bandung yang menjadi referensi anda semua. Sekarang saya akan jelaskan tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Yakni Sanghyang Tikoro, Wisata Sanghyang Tikoro merupakan tempat wisata di bandung barat yang menyediakan wisata sungai dan Goa sebagai tujuan atau tempat wisata di Bandung.

Sanghyang Tikoro Bandung Barat merupakan satu diantara tempat wisata di Bandung yang misterius serta kontroversial. Konon cerita ditempat ini, saat itu Air Danau Bandung Purba menghilang di satu tempat misterius bernama Sanghyang Tikoro.

Sisa danau yang jadi kering ini, lalu menjadi awal terbentuknya lokasi Bandung Raya. Serta dari Sanghyang Tikoro ini dipercaya munculnya satu peradaban yang begitu populer di Indonesia dan menjadi khas Jawa Barat, yakni suku Sunda di Bandung.

Sanghyang Tikoro merupakan sebuah Goa dengan jaringan sungai. Disinilah aliran sungai citarum menghilang seperti ditelan bumi. Konon kabarnya, air danau dari Bandung Purba pun terhisap kesini. Keunikan alam inilah yang membuat sanghyang tikoro menjadi tempat wisata di bandung yang wajib untuk dikunjungi.

Baca Juga : Wisata Waduk Saguling

Anda Mau Liburan di Bandung dengan Kredit Mobil Toyota Bandung !!!

Mitos Sanghyang Tikoro

Menurut cerita mitos, banyak orang yang berkunjung ke Sanghyang Tikoro bukan hanya untuk berwisata, namun ada beberapa yang bertapa atau semedi untuk melakukan ritual-ritual tertentu di tempat tersebut. Tempat ini sangatlah memiliki banyak cerita yang menarik untuk dikunjungi. Karena banyak sejarah yang terjadi dan dikemas menjadi sebuah mitos di tempat ini.

Menurut mitos yang terjadi, Sanghyang Tikoro dahulu terbentuk karena akibat meletusnya Gunung Sunda pada zaman dahulu. Dahsyatnya letusan tersebut menyebabkan semua permukaan tubuhnya hancur sampai tidak ada yang tersisa. Setelah letusan itu, yang tersisa hanyalah lekukan-lekukan yang dalam disertai dengan muntahan laharnya yang sangat begitu panas.

Sehingga mengakibatkan sungai di daerah Batujajar, Cililin, dan Area Padalarang tertimbun, serta berubah menjadi lahar dingin yang mengalir.

Baca Juga : Wisata Situ Ciburuy

Lokasi Wisata Sanghyang Tikoro

Lokasinya tidak jauh dari waduk saguling. Lokasi menuju sungai Sanghyang Tikoro dari Bandung diperkirakan mencapai 30 hingga 40km . Kalau dihitung waktu kurang lebih satu sampai dua jam perjalanan, tergantung kondisi jalan dan seberapa cepat Anda membawa kendaraan.

Patokannya adalah setelah menemukan Desa Citatah, Anda akan disajikan dengan debu jalanan yang tebal dan panas menyengat, sertaratusan truk kontainer pengangkut batu yang berjalan menuju pabrik.

Jika dari Jalan Gatot Subroto menuju Waduk Saguling, lokasi sanghyang tikoro ini sangatlah mudah diakses. Cukup lurus saja mengikuti jalan besar sambil melihat petunjuk jalan. Patokannya adalah, Desa Citatah, Cipatat, dan Desa Raja Mandala. Dari Cipatat, maka hanya berjarak sekira 6 km akan bertemu sebuah pasar dengan gapura besar Waduk Saguling.

Setelah bertemu dengan gapura Waduk Saguling, anda membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk menuju Sanghyang Tikoro. Patokannya adalah tempat pengeboran pusat power house di dekat gedung Waduk Saguling. Untuk mencapai lokasi tersebut, Ada dua jalan pertigaan. Untuk menuju Sanghyang Tikoro, anda pilih pertigaan kedua karena jaraknya lebih dekat menuju lokasi.